SAHABAT atau SETAN
Kita ini mengenal kawan kawan kita tidak ya?
Apakah kita berkawan dengan SAHABAT atau berkawan dengan
SETAN?
Padahal untuk mebedakan SAHABAT dengan SETAN, itu seperti
membedakan siang dan malam, seperti membedakan hitam dan putih
Sungguh sangat jelas membedakan antara SAHABAT dan SETAN,
sangat jelas dan terang, seperti matahari menyinari di siang hari
Penyebab kebinasaan yang paling menonjol adalah ghurur,
berkawan dengan SETAN,
Sifat dasar SETAN adalah menipu, berbuat jahat dan keji,
menyesatkan, memberikan janji-janji dan
membagkitkan angan-angan kosong, permusuhan dan kebencian (QS : Lukaman : 33
dan Al Hadid : 14, Al Baqarah : 169, An Nisaa :60, 120, Al Maa’idah : 91)
Allah SWT telah mengingatkan manusia untuk tidak mengikuti
langkah-langkah SETAN, juga dinyatakan bahwa SETAN adalah musuh yang nyata bagi
manusia (QS : Al Baqarah 168, 208)
Dan kebanyakan manusia menjadikan SETAN sebagai TEMANnya dan
itulah adalah seburuk buruk TEMAN (QS : An Nisaa : 38)
Saudaraku mari kita perangi setan dan tidak usah takut
sesungguhnya tipu daya setan itu lemah (QS : An Nisaa : 76)
Sedang SETAN itu ada yang dari JIN dan ada Yang dari
MANUSIA, menghadapi setan dari MANUSIA sangatlah berat dan sulit kecuali
orang-orang yang IKLAS (QS : Al An’aam : 112)
Saudaraku, SETAN telah mengeluarkan orang tua kita, Nabi
Adam as dari surga
Saudaraku, setiap langkah-langkah kita mari kita meminta
perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, kecuali SETAN dari
golongan MANUSIA, waspada dan jangan berkawan padanya.
SAHABAT, sangat sulit jaman sekarang ini mencari sahabat
Padahal kita tahu yang dikatakan SAHABAT, adalah jalinan
persaudaraan sesama muslim, saling mencintai karena Allah Ta’ala.
Orang Mukmin itu mencintai sesamanya dan dicintai, tiada kebaikan
pada siapa yang tidak mencintai dan tidak dicintai.
Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan baginya, maka Allah
mengarunianya seorang TEMAN yang saleh, jika ia lupa diingatkannya dan jika ia
ingat dibantunya.
Baranagsiapa bersaudara/berteman dengan seseorang karena Allah Ta’alaa,
maka Allah mengangkatnya satu derajat di surga yang tidak didapatnya dengan
amalnya.
Memilih TEMAN :
Tidak semua orang dapat menjadi TEMAN baik
Manusia itu mengikuti kebiasaan TEMANnya maka hendaknya kita
melihat seseorang itu dari siapa yang menjadi TEMANnya.
Modal untuk memilih TEMAN adalah akal, TEMAN yang baik adalah
orang yang berakal, beraklak baik, tidak fasik, tidak melakukan bid’ah, tidak
berambisi atas keduniawian.
Memutus hubungan dengan orang dungu adalah pendekatan kepada Allah
Ta’ala,
BerTEMAN dengan orong fasik dapat menyebabkan tidak takut pada
Allah dan akan terus menerus melakukan dosa. Dan barangsiapa tidak takut pada
Allah, maka iapun suka mengganggu orang lain
Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Allah
lalaikan dari mengingat Allah serta menuruti hawa nafsunya (QS “ Al Kahfi : 28)
Saudaraku : (perhatikan nasehat Alqamah pada anaknya)
Jika kita perlu berTEMAN dengan seseorang, maka berTEMAN dengan
orang yang apabila engkau melayaninya, iapun melindungimu dan jika berTEMAN
dengannya ia menghiasimu,
Jika engkau tidak mampu menggunakan hartamu, berTEMANlah dengan
orang yang apabila engkau berbuat baik kepadanya, iapun akan membalasnya dan
jika engkau berbuat dosa, iapun mencegahnya.
BerTEMANlah dengan seseorang yang apabila engkau meminta sesuatu
darinya, iapun memberimu dan jika engkau diam, iapun menyapamu. Dan jika engkau
mengalami musibah, ia menolongmu.
BerTEMANlah dengan orang yang apabila engkau berkata, ia
membenarkan perkataanmu, dan apabila hendak melakukan sesuatu iapun
menasehatimu dan jika kalian bertengkar, ia lebih mengutamakanmu.
Ali
bin Abi Thalib berkata :
Sesungguhnya
saudaramu yang sebenarnya adalah yang bersamamu
Dan
merugikan dirinya untuk membrikan manfaat
Dan
apabila terjadi musibah, ia mendatangimu, ia korbankan dirinya untuk menolongmu
Saudaraku, saya harap sekarang kita tahu kepada siapa kita
berkawan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar